MERAWAT DAN MEMPERBAIKI JIWA YANG RAPUH
MERAWAT DAN MEMPERBAIKI JIWA YANG RAPUH
Pemilu legislatif mulai menuai korban, beberapa hari setelah pelaksanaan pemilu 9 April 2009 yang lalu, beberapa caleg yang perolehan suaranya minim mulai menunjukan gejala aneh. Ada yang bicara sendirian, ada yang mengurung diri, ada yang marah marah tidak menentu, bahkan ada yang melakukan aksi bunuh diri. Jumlah pasien rumah sakit jiwa dibeberapa daerah meningkat drastis. Masya Allah… mengapa jadi begini ? Itulah gambaran jiwa yang rapuh dan lemah.
Allah telah menjadikan manusia dari unsur Ruh (jiwa) dan jasad (jasmani). Ilmu kedokteran telah berkembang sedemikian pesatnya, banyak penyakit jasmani yang sudah dikenal dan ditemukan obatnya oleh dunia kedokteran dewasa ini. Namun sedikit sekali yang diketahui manusia tentang penyakit dan obat bagi gangguan atau penyakit jiwa (Ruh). Jika sakit jasmani bisa diobati dengan memberikan obat kimia, herbal atau tindakan operasi. Sakit atau gangguan kejiwaan tidak bisa diobati dengan cara tersebut. Jiwa tidak bisa diraba atau disentuh secara fisik. Mengobati penyakit atau gangguan kejiwaan jauh lebih rumit dibandingkan mengobati penyakit atau gangguan jasmani. Allah memberi pengetahuan pada manusia tentang jiwa atau ruh ini sangat sedikit dibandingkan ilmu tentang jasmani. Kesulitan utama adalah dikarenakan jiwa atau Ruh tidak bisa dilihat atau diraba secara fisik, sehingga tidak ada alat yang bisa menyentuh atau mengdiagnosa tentang kondisi jiwa atau ruh seseorang. Dalam surat Al Israak ayat 85 Allah menegaskan hal ini :
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: “Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”. (Al Israak 85)
di download dari: http://www.fadhilza.com
Untuk memperbaiki jiwa memang harus kembali pada-Nya
BalasHapusAlaa bidzikrillaahi tathma'innul quluub,
"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang."